Rabu, 06 Oktober 2010

MAKAN IKAN TUNA BISA BIKIN CERDAS ??




Tingginya nilai jual tuna, jenis ikan yang paling banyak dicari dan dicuri dari laut Indonesia, disebabkan karena rasanya yang lezat. Selain itu, banyak kandungan zat gizi yang mampu menyehatkan orang dewasa dan mencerdaskan anak-anak.


Ikan merupakan bahan pangan yang sangat tinggi peminatnya. Salah satu jenis ikan yang banyak diminati, baik di pasar lokal maupun internasional, adalah ikan tuna. Yang dalam bahasa latinnya dikenal sebagai Thunnus sp dan dalam bahasa Inggris disebut skipjack.

Ikan tuna mempunyai daerah penyebaran sangat luas atau hampir disemua daerah tropis maupun subtropis. Posisi perairan Indonesia yang terletak di antara Samudera Hindia dan Pasifik merupakan tempat perlintasan ikan tuna dalam pengembaraan jarak jauhnya. Ikan tuna terdiri dari bermacam-macam jenis, antara lain mandidihang/yellowfin (Thunnus albacores), mata besar (Thunus obesus), abu-abu (Thunus tonggol), albakora (Thunus alalunga), dan sirip biru (Thunus thynnus).

Hingga saat ini tuna masih dihasilkan dari kegiatan penangkapan, bukan hasil budi daya. Keberhasilan operasi penangkapan sangat ditentukan oleh keterampilan mengenali pola tingkah laku ikan tuna yang berkaitan dengan kebiasaan makan, suhu air, arus air, dan musim kawin.


Kaya Omega-3
Nilai gizi tuna yang sangat baik, kandungan omega-3-nya membuat tuna mempunyai seribu satu manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, hal itu harus didukung dengan pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan tuna yang baik. Ikan tuna yang masih segar sebaiknya disimpan di lemari es (jika akan segera digunakan) atau dibekukan (jika ingin disimpan untuk beberapa lama).

Dilihat dari komposisi gizinya, tuna mempunyai nilai gizi yang sangat luar biasa. Kadar protein pada ikan tuna hampir dua kali kadar protein pada telur yang selama ini dikenal sebagai sumber protein utama.

Kadar protein per 100 gram ikan tuna dan telur masing-masing 22 g dan 13 g.Sebagai salah satu komoditas laut, ikan tuna juga kaya akan asam lemak omega-3. Kandungan omega-3 pada ikan air laut, seperti ikan tuna, adalah 28 kali lebih banyak daripada ikan air tawar. Omega-3 dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan menghambat proses terjadinya aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah).

Konsumsi ikan 30 gram sehari dapat mereduksi risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 50 persen. Asam lemak omega-3 juga mempunyai peran penting untuk proses tumbuh kembang sel-sel saraf, termasuk sel otak, sehingga dapat meningkatkan kecerdasan, terutama pada anak-anak yang sedang mengalami proses tumbuh kembang.


Sumber Mineral
Ikan tuna juga kaya berbagai mineral penting yang esensial bagi tubuh. Kandungan iodium pada ikan tuna mencapai 28 kali kandungan iodium pada ikan air tawar. Iodium sangat berperan penting untuk mencegah penyakit gondok dan meningkatkan kecerdasan anak. Selain itu, ikan tuna juga kaya akan selenium.

Konsumsi 100 gram ikan tuna cukup untuk memenuhi 52,9 persen kebutuhan tubuh akan selenium. Selenium mempunyai peran penting di dalam tubuh, yaitu mengaktifkan enzim antioksidan glutathione peroxidase. Enzim ini dapat melindungi tubuh dari serangan radikal bebas penyebab berbagai jenis kanker.

Dilihat dari perbandingan kalium dan natrium, ikan tuna baik untuk penderita jantung. Makanan ini tergolong makanan sehat untuk jantung dan pembuluh darah bila mengandung rasio kalium dan natrium minimal 5 berbanding 1.

Perbandingan kalium dan natrium mencapai 6,4:1 pada tuna sirip biru; 11:1 pada tuna jenis skipjack; dan 12:1 pada tuna yellow fin. Kalium diketahui bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan karbondioksida di dalam darah.
Kalium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot dan simpul saraf: Kalium yang tinggi akan memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan membantu memperlancar keseimbangan cairan tubuh.


Sumber Vitamin

Kandungan vitamin pada ikan tuna, terutama jenis sirip biru sangat tinggi, yaitu mencapai 2,183 IU. Konsumsi 100 gram ikan tuna sirip biru cukup untuk memenuhi 43,6 persen kebutuhan tubuh akan vitamin A setiap hari.

Vitamin A sangat baik untuk pemeliharaan sel epitel, peningkatan imunitas tubuh, pertumbuhan, penglihatan, dan reproduksi. Ikan tuna juga merupakan sumber yang baik untuk vitamin B6 dan asam folat.

World's Health Rating dari The George Mateljan Foundation menggolongkan kandungan vitamin B6 tuna ke dalam kategori sangat bagus karena mempunyai nutrient density yang tinggi, yaitu mencapai 6,7 (batas kategori sangat bagus adalah 3,4-6,7). Vitamin B6 bersama asam folat dapat menurunkan level homosistein. Homosistein merupakan komponen produk antara yang diproduksi selama proses metilasi. Homostein sangat berbahaya bagi pembuluh arteri dan sangat potensial untuk menyebabkan terjadinya penyakit jantung.

Meskipun ikan tuna mengandung kolesterol, kadarnya cukup rendah dibandingkan dengan pangan hewani lainnya. Kadar kolesterol pada ikan tuna 38-45mg per 100gr daging.
Cegah Stroke dan Obesitas

Kandungan gizi yang tinggi membuat tuna sangat efektif untuk menyembuhkan berbagai penyakit, salah satunya stroke. Sebuah studi yang pernah dilakukan selama 15 tahun menunjukkan bahwa konsumsi ikan tuna 2-4 kali setiap minggu, dapat mereduksi 27% resiko penyakit sroke daripada yang hanya mengkonsumsi 1 kali dalam sebulan.

Konsumsi 5 kali atau lebih dalam setiap minggunya dapat mereduksi penyakit stroke hingga 52 persen. Konsumsi tuna 13 kali per bulan dapat mengurangi risiko tubuh dari ischemic stroke, yaitu stroke yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otak.

Dari delapan penelitian yang tercatat dalam The George Mateljan Foundation (2006), konsumsi tuna 1-3 kali per bulan dapat mengurangi risiko ischemic stroke sebesar 9 persen. Selanjutnya risiko menurun sebanyak 13 persen pada konsumsi tuna sekali seminggu, 18 persen pada konsumsi 2-4 kali per minggu, serta 31 persen pada konsumsi tuna 5 kali atau lebih setiap minggunya.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada 6th Congress of The International Society for the Study of Fatty Acids and Lipid pada Desember 2004 membuktikan bahwa, ikan tuna dapat mencegah obesitas dan sangat baik untuk penderita diabetes melitus tipe 2.
Hal itu disebabkan kandungan EPA (eicosapentaenoic acid) yang tinggi pada ikan tuna dapat menstimulasi hormon leptin, yaitu sebuah hormon yang membantu meregulasi asupan makanan. Dengan regulasi tersebut, tubuh akan terhindar dari konsumsi makanan secara berlebihan, penyebab obesitas.

Tangkal Leukemia dan Kanker Payudara

Konsumsi ikan tuna yang diolah dengan cara dipanggang atau dibakar, tetapi tidak digoreng, dapat mencegah risiko penyakit heart arrhythmia, terutama bagi mereka yang berusia lanjut. Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Universitas Harvard pada tahun 2004, menunjukkan bahwa konsumsi ikan tuna 1-4 kali setiap minggu dapat meningkatkan omega-3 dan mencegah penyakit heart arrhythmia hingga 28 persen.
Penggorengan tidak dianjurkan karena dikhawatirkan dapat menghasilkan radikal bebas yang justru merugikan bagi kesehatan tubuh. Cancer Epidemiology Biomarkers and Prevention dalam publikasi pada tahun 2004 menunjukkan bahwa konsumsi ikan yang kaya asam lemak (seperti ikan tuna) dapat mengurangi risiko penyakit leukemia, multiple myeloma, dan non-hodgkins lymphoma.

Studi yang dilakukan terhadap 6.800 orang Kanada tersebut menunjukkan bahwa konsumsi ikan yang kaya akan asam lemak dapat mengurangi risiko leukemia hingga 28 persen, multiple myeloma 36 persen, dan non-hodgkins lymphoma hingga 29 persen.

Ikan tuna juga baik untuk mencegah kanker payudara. Hal tersebut disebabkan kandungan omega-3 pada tuna dapat menghambat enzim proinflammatory yang disebut cyclooxygenase 2 (COX 2), enzim pendukung terjadinya kanker payudara. Omega-3 juga dapat mengaktifkan reseptor di membran sel yang disebut peroxisome proliferator-activated receptor (PPAR)-ã, yang bisa menangkap aktivitas sel penyebab kanker. Selain itu, omega-3 juga dapat memperbaiki DNA. Tinggi Purin dan Histamin.
Meskipun tuna mempunyai manfaat yang sangat luar biasa bagi tubuh, konsumsinya secara berlebihan juga perlu dicermati. Tuna mengandung senyawa purin yang dapat menjadi pencetus penyakit gout atau asam urat. Hal itu yang menyebabkan orang yang mempunyai masalah dengan ginjalnya atau sedang menderita penyakit gout, sebaiknya membatasi konsumsi makanan yang kaya purin, seperti ikan tuna.
Selain purin, tuna juga mengandung histamin. Histamin merupakan senyawa turunan dari asam amino histidin yang banyak terdapat pada ikan. Histidin merupakan salah satu dari sepuluh asam amino esensial yang dibutuhkan oleh anak-anak dan bayi, tetapi bukan asam amino esensial bagi orang dewasa.Di dalam tubuh kita, histamin memiliki efek psikoaktif dan vasoaktif. Efek psikoaktif menyerang sistem saraf transmiter manusia, sedangkan efek vasoaktifnya menyerang sistem vaskular. Pada orang-orang yang peka, histamin dapat menyebabkan migrain dan meningkatkan tekanan darah. Histamin tidak membahayakan jika dikonsumsi dalam jumlah yang rendah, yaitu 8 mg per 100 gram ikan. Keracunan akan timbul jika kadar histamin yang terdapat pada ikan yang kita konsumsi cukup tinggi.

Menurut FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat, keracunan histamin akan berbahaya jika seseorang mengonsumsi ikan dengan kandungan histamin 50 mg/100 gram ikan. Kandungan histamin sebesar 20 mg/100 gram ikan akan terjadi jika penanganan ikan dilakukan secara tidak higienis. Gejala keracunan akan muncul apabila kita mengonsumsi ikan dengan kandungan histamin yang berlebih, yaitu dalam jumlah di atas 70-1.000 mg. Akibatnya, timbul muntah-muntah, rasa terbakar pada tenggorokan, bibir bengkak, sakit kepala, kejang, mual, muka dan leher kemerah-merahan, gatal-gatal, dan badan lemas. Sekilas gejala keracunan histamin mirip dengan gejala alergi yang dialami oleh orang yang sensitif terhadap ikan atau bahan makanan asal laut.

Akibatnya, orang sering keliru membedakan gejala keracunan histamin dengan alergi. Sampai saat ini memang belum pernah dilaporkan adanya kematian akibat keracunan histamin. Meskipun begitu, kita harus tetap waspada karena efek yang ditimbulkannya juga tidak bisa dianggap sepele. Langkah paling tepat untuk mencegah keracunan histamin adalah dengan cara memilih dan mengonsumsi ikan yang masih segar dan bermutu baik. Perhatikan pula cara penanganan ikan secara tepat dan benar, sehingga bahayanya dapat dihindari.


Makalah


HUBUNGAN PARAMETER FISIKA KUALITAS AIR
TERHADAP PERTUMBUHAN
IKAN KERAPU BEBEK  (Cromileptes altivelis)






DISUSUN OLEH :
NAMA     : HERMANTO LAMUSU
                                                       NPM         : 08061032




PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
2009

 
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya, sehingga penyusunan makalah  ini dapat diselesaikan dengan baik.  Makalah ini merupakan salah satu tugas dalam mata kuliah Manajemen Kualitas Air.
              Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Sri Sukari, M.Si atas arahan yang diberikan guna menyelesaikan mata kuliah ini dengan sebaik-baiknya, dan rekan – rekan mahasiswa perikanan UNISMUH Luwuk yang memberikan  berbagai masukan dan informasi yang sangat membantu dalam penyempurnaan penulisan makalah ini. 
            Akhirnya, semoga informasi yang terkandung dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, terutama mereka yang membutuhkannya.

                                                                               Luwuk,   Desember 2009
                                                                                    Penulis

 
                                                                                          Hermanto Lamusu


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ……………………………………………………..……  i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….  ii
BAB  I     PENDAHULUAN ……………………………………………………  1
BAB II    PERMASALAHAN ………………………………………………….  3
BAB III   PEMBAHASAN ……..………………………………………………  4
                 3.1 Klasifikasi Ikan Kerapu Bebek    …………………………………   4
                 3.2 Parameter fisika  ………………………………………………….   4
                 3.3 Penaganan permasalahan dalam budidaya KJA  …………………  
BAB IV   PENUTUP ……………………………………………………………. 7
A.    Kesimpulan ………………………………………………………   7
B.     Saran  …………………………………………………………….   7
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
Perairan Indonesia terletak di antara dua Samudera, Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik dengan panjang garis pantai lebih dari 80.000 km yang banyak terdiri dari perairan karang sehingga dapat dijumpai berbagai jenis ikan karang, termasuk ikan Kerapu bebek (Cromileptes altivelis). Ikan tersebut bersifat karnifora, rakus dan dapat memangsa berbagai jenis ikan, cephalopoda, crustacea, dan lain-lain (Munro, 1967). Ikan kerapu bernilai ekonomis tinggi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri sehingga penangkapan dan budidayanya bisa berkembang. Namun saat ini untuk memenuhi permintaan pasar masih didominasi hasil tangkapan di alam (Anonim, 2001b). Sedangkan hasil budidaya masih terbatas dan hanya berasal pada daerah-daerah tertentu saja terutama yang dekat dengan pusat pemasaran, seperti Bali, Tanjung Pinang, Batam, Lampung, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara dan lain-lain.
Ikan Kerapu bebek atau biasa disebut kerapu tikus (Cromileptes altivelis) mempunyai bentuk agak pipih yang bila diperhatikan warna dasarnya abu – abu dengan bintik hitam pada badanya. Ikan yang muda merupakan ikan hias laut yang mempunyai bintik agak besar serta lebih sedikit dibandingkan ikan yang lebih tua.
Bagi biota perairan, air berfungsi sebagai media baik sebagai media internal maupun eksternal. Sebagai media internal, air berfungsi sebagai bahan baku reaksi di dalam tubuh, pengangkut bahan makanan ke seluruh tubuh, pengangkut sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari dalam tubuh, dan sebagai pengatur atau penyangga suhu tubuh. Sementara sebagai media eksternal, air berfungsi sebagai habitatnya.
Air sebagai tempat hidup biota Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis) yang dibudidayakan, harus memenuhi persyaratan kuantitas (jumlah) dan kualitas (mutu). Pengelolaan kualitas air memegang peranan penting dalam keberhasilan budidaya biota perairan. Sasarannya adalah terjaminnya mutu air yang memenuhi syarat bagi kehidupan dan pertumbuhan biota budidaya selama periode pemeliharaan.

BAB II
PERMASALAHAN
            Biota budidaya untuk tumbuh optimal membutuhkan lingkugan hidup yang optimal pula. Kualitas air dan pengaruhnya terhadap biota budidaya sangat penting diketahui oleh pembudidaya. Salah satu parameter untuk budidaya biota air adalah parametrer fisika.
Pemahaman tentang hubugan parameter fisika kualitas air terhadap pertumbuhan ikan kerapu bebek perlu untuk di lakukan, dimana salah satu keberhasilan dalam suatu budidaya adalah menciptakan kualitas air yang baik dan memenuhi syarat agar biota budidaya dapat hidup sehat dan tumbuh optimal.
Adapun permasalahan tentang parameter fisika yaitu :
1.      Pengaruh kecepatan Arus
2.      Pengaruh kedalaman perairan
3.      Kecerahan perairan
4.      Suhu
5.      Salinitas
     Permasalahan dalam budidaya KJA yaitu :
1.      Sistrem budidaya ikan kerapu bebek
2.      Cara pemberian pakan
3.      Langkah – langkah penaganan kekeruhan pada KJA
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Klasifikasi Ikan Kerapu Bebek
Famili : Serranidae
Spesies : Chromileptes altivelis
Nama dagang: humpback grouper, mero, jorobado, mero bassu, baramundi cod, sarasa hata, polka dot grouper, lo su pan
Nama lokal : kerapu tikus
3.2 Parameter Fisika
            Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka kita perlu mengetahui atau memahami lebih dalam tentang pengaruh parameter fisika terhadap pertumbuhan biota budidaya khususnya tentang ikan kerapu bebek.
1.      Pengaruh Kecepatan Arus
Arus adalah gerakan air yang terjadi diseluruh permukaan Laut. Dalam suatu budidaya harus memperhatikan kecepatan arus yaitu dimana kecepatan arus perairan untuk system budidaya keramba jaring apung (KJA) adalah 20 - 50 cm/detik. Kecepatan arus yang kuat dapat merusak posisi kontruksi keramba jaring apung sehingga akan mengaibatkan organisme peliharaan menjadi stress dan menyebabkan napsu makan ikan berkurang.
2.      Pengaruh kedalaman perairan
Kerapu muda hidup di perairan karang pantai dengan kedalaman 0,5 meter – 3 meter. Habitat favoritnya adalah perairan dengan dasar pasir berkarang yang ditumbuhi padang lamun (seagrass) Selanjutnya menginjak dewasa akan bergerak ke perairan yang lebih dalam antara 7 meter - 40 meter. Perpindahan ini biasanya berlangsung siang dan sore hari.
Kedalam suatu perairan  berpengaruh dalam suatu budidaya  dalam hal ini budidaya dengan sistem keramba jaring apung. Kedalam yang ideal untuk budidaya keramba jaring apung adalah 7 meter – 15 meter.
3.      Kecerahan perairan
Kecerahan adalah sebagian cahaya yang diteruskan ke dalam air dan dinyatakan dengan persen (%), dari beberapa panjang gelombang di daerah spektrum yang terlihat cahaya yang melalui lapisan sekitar satu meter, jatuh agak lurus pada permukaan air. Kemampuan cahaya matahari untuk menembus sampai ke dasar perairan dipengaruhi oleh kekeruhan (turbidity) air. Kekeruhan dipengaruhi oleh : a). benda – benda halus yang disuspensikan, seperti lumpur dsb, b). adanya jasad – jasad renik (plangkton), dan c). warna air. Kecerahan perairan khususnya untuk biota ikan kerapu bebek minimal 3 meter  – 5 meter.
4.      Suhu
Suhu sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan perumbuhan biota air. Secara umum laju pertumbuhan meningkat sejalan dengan kenaikan suhu, dapat menekan kehidupan hewan budidaya bahkan menyebabkan kematian bila peningkatan suhu sampai ekstrim (drastis). Kisaran suhu optimal untuk biota air khususnya ikan kerapu bebek yaitu antara 27 – 32 0C. Pengukuran suhu umumnya dilakukan dengan thermometer. Cara lain adalah dengan mengunakan DO meter, SCT-meter atau aquameter test.
5.      Salinitas
Salinitas adalah kosentrasi seluruh larutan garam yang diperoleh dalam air laut. Kisaran salinitas  optimal untuk biota air khususnya ikan kerapu bebek adalah 33 – 35 ppt. Ada beberapa metode yang digunakan untuk menentukan salinitas yaitu konduktivitas, hydrometri, argentometri dan refraktometri. Alat yang umum digunakan yaitu refraktometer karena mudah dibawah dilapangan.
1.3  Permasalahan dalam KJA
Adapun permasalahan yang biasa terjadi dalam suatu budidaya yaitu
1.      Sistrem budidaya ikan kerapu bebek
Sistem budidaya yang dilakukan yaitu budidaya di KJA. Kerapu bebek hidup di wilayah perairan karang yang masih baik maupun yang telah rusak atau agak berlumpur. Ikan ini dapat dipelihara di KJA, di bak, maupun di tambak. Lokasi perairan laut untuk penempatan KJA harus terlindung dari gelombang besar dan tiupan angin kencang, berair jernih, bersih, serta bebas polusi sepanjang tahun. Kedalaman airnya minimal 10 m pada saat air surut.
KJA terdiri atas rangka yang terbuat dari kayu. Kerangka rakit yang digunakan sebaiknya berukuran 5 m x 5 m dengan ukuran jaring 2 m x 2 m sehingga pada satu unit rakit akan dapat dipasang 4 unit jaring. Mata jaring disesuaikan dengan besar ukuran ikan yang ditebar. Semakin besar ukuran benih, semakin besar mata jaring yang digunakan. Selain itu, harus disediakan jaring pengganti dengan ukuran mata jaring yang berbeda.
 Pelampung dan jaring yang berbentuk kelambu terbalik diikatkan pada kerangka kayu. Pelampung tersebut dapat berupa plastic foam maupun drum bekas (drum plastik atau drum besi).
2.      Cara pemberian pakan
Kerapu bebek merupakan ikan karnivora dan tanggap terhadap pakan buatan asalkan dilatih terlebih dahulu. Untuk pembesaran jenis ikan kerapu bebek, diperlukan pelet terapung dengan kadar protein 47,5%. Jika berasal dari alam, benih yang ditebar dapat diberi pakan berupa ikan rucah. Sementara itu, pakan buatan (pelet) diberikan jika benihnya berasal dari hatchery. Dewasa ini pakan buatan untuk kerapu telah terdapat di pasar sehingga tidak lagi tergantung pada ketersediaan ikan rucah. Pemberian pakan berkisar 2-10% bobot badan ikan saat ditebar masih berukuran <10>10g.
3.      Langkah – langkah penaganan kekeruhan pada KJA
Adapun langkah – langkah untuk menagani kekeruhan yang terjadi pada Keramba jarring apung (KJA) yaitu sebagai berikut :
1.      Memindahkan KJA ketempat yang tidak keruh
2.      Membersihkan KJA dari sisa-sisa pakan yang diberikan kepada biota budidaya
BAB IV
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Dalam mengembangkan suatu biota perairan khususnya ikan kerpu bebek harus memperhatikan parameter kualitas air, kisaran optimal kualitas air biota peliharaan guna untuk keberhasilan bididaya.
2.      Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa perikanan dan semoga makalah ini dapat menjadi acuan kita dalam mengkaji pengetahuan tentang parameter kualitas air untuk biota laut khususnya ikan kerapu bebek.